Wali Kota Solo Ingin Gratiskan Tiket Masuk Museum Radya Pustaka

Museum Radya Pustaka Solo (Bayu/detikTravel)

Solo - Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo ingin menggratiskan tiket masuk Museum Radya Pustaka. Hal tersebut dilakukan untuk mengoptimalkan fungsi museum.

"Sekiranya untuk edukasi, menurut saya digratiskan untuk belum dewasa atau masyarakat Solo ya baiklah saja," kata Rudy, sapaan akrabnya, Sabtu (11/3/2017).

Namun untuk turis dari luar kota, maupun luar negeri, ia tetap akan memberlakukan tarif. "Kalau untuk turis ada porsinya sendiri. Namun tetap harus ada yang mampu menjelaskan mengenai koleksi-koleksinya," ujar dia.

Selama ini, tiket masuk dihargai Rp 5 ribu per orang. Namun semenjak perombakan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta pada 1 Januari 2017, tiket masuk museum digratiskan. Pasalnya belum ada regulasi gres yang mengatur ihwal retribusi museum tertua di Indonesia itu.

Tarif Rp 5 ribu ditetapkan semasa museum dikelola oleh Komite Museum Radya Pustaka. Kini pengelolaan telah beralih kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Permuseuman yang berada di bawah Dinas Kebudayaan.

"Sementara belum diretribusikan, menurut saya tidak ada persoalan. Ini semoga pembenahan dahulu, supaya semua layak disajikan sebagai tujuan wisata. Kalaupun digratiskan, nanti kan yang menikmati juga perhotelan, kuliner, batik, dan lainnya," ujar Rudy.

Suasana dalam museum (Bayu/detikTravel)Suasana dalam museum (Bayu/detikTravel)
Kepala UPT Permuseuman, Bambang M.B.S., mengaku masih menyusun dasar hukum mengenai retribusi Museum Radya Pustaka. "Kami tidak berani memungut retribusi kalau tidak ada regulasinya," kata Bambang.

Menurutnya, regulasi nantinya akan diatur dalam Peraturan Wali Kota (Perwali). "Tidak perlu hingga menyusun Peraturan Daerah (Perda). Namun kita juga menunggu keputusan wali kota," lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Sis Ismiyati, mengaku tidak mempermasalahkan penggratisan tiket masuk museum.

"Kita lebih mengutamakan museum sebagai kawasan untuk melestarikan budaya," kata Ismi.

Dalam satu bulan, rata-rata jumlah pengunjung Museum Radya Pustaka mencapai 1.300 orang. Jika tiket masuk benar-benar digratiskan, pemkot berpotensi kehilangan pendapatan hingga Rp 78 juta per tahun.


Comments

Popular posts from this blog

Bukan Cuma Medan, Mega Travel Fair Juga Digelar di Balikpapan

Ada Tur Harry Potter Hingga Game of Thrones di London, Tertarik?

Sedapnya Wisata Kuliner Ayam Al Baik di Makkah